Adanya Layanan Perbankan Melalui Digital dengan Bank Raya

Bank Raya, sebagai anak perusahaan Bank Rakyat Indonesia kini melakukan pembaruan demi merayakan tumbuhnya Gig Economy — sejalan dengan aspirasi kami untuk menjadi The Best Digital Bank for Agri and Beyond dengan menjadi House of Fintech dan Home for Gig Economy.

Kami adalah perusahaan pertama yang mempercepat pencairan pinjaman digital melalui Pinang, produk pinjaman digital full-service pertama. Dan sekarang, kami memasuki model bisnis baru agar dapat memaksimalkan value bagi pemegang saham kami dengan memberikan kenyamanan bagi pelanggan dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi bagi mitra dan karyawan.

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) resmi mengubah namanya menjadi ‘Bank Raya’, seiring dengan transformasinya menjadi bank digital. Perubahan nama ini telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa.

Direktur Utama AGRO Kaspar Situmorang mengatakan perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan gig economy dengan potensi mencapai Rp 4.000 triliun pada 2025, dengan membangun infrastruktur digital dan ekosistemnya. Perusahaan pun mengubah imagenya dari bank sawit dan fokus pada korporasi menjadi bank digital.

Menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan memberikan manfaat yang optimal bagi para Stakeholders.

Apa itu Program Tabungan Raya dengan Bunga hingga 7% ?

Nikmati bunga hingga 7% per tahun dengan Nabung di Bank Raya. Dengan hanya melalui aplikasi Raya Digital Bank, Anda sudah dapat melakukan pendaftaran Tabungan Digital, kapanpun dan dimanapun dengan memanfaatkan promo bank raya terbaru. Setelah daftar, Anda sudah bisa otomatis mengikuti program ini. Tanpa ribet, bunga terhitung harian, dan cair ke Rekening Anda setiap bulan. Tunggu apalagi ? Program ini hanya sampai 30 Juni 2022, yuk nabung di Raya sekarang!

Sebelumnya, Sunarso, Direktur Utama BRI mengatakan, pengembangan Bank Raya belum akan fully digital msekipun secara infrastruktur sudah siap menjalankan bank digital murni. 

Hal itu dilakukan dengan memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia belum bisa sepenuhnya menerapkan transaksi digital. Penetrasi internet  juga belum merata di wilayah-wilayah tertentu. 

Oleh karena itu, bank ini akan menggandeng agen BRILink nantinya untuk masuk ke masyarakat, terutama di pedesaaan. 

Penggunaan kantor cabang masih dilakukan untuk melakukan penetrasi ke sektor gig economy di kota-kota sub urban hingga tahun 2024, namun dilengkapi juga dengan agen BRILink di wilayah-wilayah tersebut untuk memperluas akses nasabah terhadap layanan perbankan.